Menikmati liburan kali ini kita akan berkunjung di kaki Lawu yang terletak di karanganyar Jawa Tengah . Terdapat jalur pendakian Via Candi Cetho-sukuh dan kethek. Kali ini kita akan sedikit mengulas trip wisata candi di kaki gunung lawu ini
Transportasi dari jakarta anda bisa ambil jurusan Surakarta / Solo dan
dari
terminal atau
stasiun di kota Solo anda dapt
melanjutkan menuju desa
Karang pandan dan di lanjutkan ke Desa
Kemuning.
Saat
perjalanan anda akan di suguhi pemandangan kebun teh Kemuning yang sangat menawan.
Kebun teh di sini sangat luas dan terkenal dengan teh hitamnya. Beberapa merk teh terkenal yang memakai hasil perkebunan
dari
kemuning adalah Teh Kepala Djenggot.
Sesampainya di desa setempat kita bisa menikmati kearifan lokal dengan nuansa Hindu
Dengan biaya tiket Rp.3000,- untuk wisatawan lokal dan Rp.10.000,- untuk wisatawan manca negara anda langsung dapat menikmati keindahan dari Candi Cetho. Candi Cetho (ejaan bahasa jawa: cethå) merupakan sebuah candi bercorak agama hindu peninggalan masa akhir pemerintahan majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya.
Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala hindia belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak jauh dengan candi sukuh. Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi Kab,Karanganyar pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut
Dari candhi cetho dengan membayar biaya admin Rp.1000.- kita bisa lanjut ke Candhi kethek dan jaraknya hanya sekitar 300 m . Penamaan candi kethek oleh warga karena di daerah sini sering terdapat satwa monyet yang dalam Bahasa Jawa adalah kethek. Batuan yang di pakai di Candi kethek berbeda dengan bentuk batuan yang membentuk candi cheto.walupun lebih kecil bentuknya bagi penikmat wisata purbakala pasti banyak menyimpan misteri tentang sejarah candi ini.
Setelah flashback ke masa lalu lewat candi nan eksotis ini kita bisa memilih santai menikmati dinginya kaki lawu sambil menikmati sate yang menjadi andalan kuliner di sini dan ada bisa menginap di beberapa hotel yang tersedia di sini . Atau anda dapat memilih santai ala back packer dengan mendirikan tenda di spot -spot sepanjang jalur pendakian lawu
Di pagi harinnya Untuk melengkapi perjalanan , anda bisa melanjutkan ke candi sukuh sejauh 12 km. Dan setelahnya tak lengkap rasanya jika tidak menikmati teh kemuning di resto yang cukup uniq di situ bernama Rumah Teh NDORO DONKER yang sesuai namanya menawarkan beraneka ragam teh dengan berbagai aroma yang berbeda.
Dengan Rp.20.000 anda sudah bisa menikmati secangkir “Teh Hitam Kemuning” di sajikan dengan gula merah beserta menu andalannya yaitu “Kentang Onglooc” Semacam kentang dengan campuran bawang bombay dan keju ala Belanda. Hemm mantap. Dan yang pasti masih banyak menu andalan lainnya yang akan memberikan pengalaman baru lidah anda
Rumah teh ini di konsep bernuansakan Belanda. Anda bisa menikmati teh dengan nuansa kebun teh yang sejuk dan pastinya akan memberi nuansa alam dalam perjalanan wisata anda. (dari berbagai sumb